“Status hingga hari ini, fasilitas Single Point Mooring (SPM) telah berhasil diperbaiki dan dapat beroperasi kembali seperti sedia kala terhitung sejak 21 Mei 2015,” kata Public Relations Section Head Pertamina Refainary Unit (RU) IV Cilacap Musriyadi, dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Rabu (3/6/2015).
Dari hasil investigasi sementara, Musriyadi mengatakan, berdasarkan tes uji coba laboratorium yang dilakukan oleh Pertamina RU IV Cilacap, diperoleh hasil bahwa ceceran minyak yang ditemukan di lokasi kejadian yakni Pantai Teluk Penyu Cilacap bukanlah berasal dari fasilitas SPM karena jenisnya berbeda.
“Uji coba tersebut dilakukan dengan cara pengambilan sepuluh sampling di titik lokasi yang berbeda-beda dalam jangkauan Pantai Teluk Penyu Cilacap,” ungkap dia.
Sementara itu, berdasarkan hasil simulasi salah satu Perguruan Tinggi (PT) terkait, Musriyadi menjelaskan diduga bahwa ceceran minyak yang ditemukan di lokasi Pantai Teluk Penyu berasal dari kapal-kapal yang menunggu giliran antri masuk ke dermaga.
“Minyak yang terdapat di pinggiran Pantai Teluk Penyu merupakan minyak dengan jenis Marine Fuel Oil (MFO), berasal dari salah satu kapal yang mengangkut MFO tersangkut di batu karang dan mengalami kerusakan pada lambungnya,” jelas dia.
Musriyadi menambahkan, upaya ini dilakukan untuk menanggulangi ceceran minyak dan pelestarian lingkungan melalui kegiatan Coastal Clean Up bekerja sama dengan aparat keamanan dari Kodim, Polres, dan Lanal Cilacap untuk membersihkan Pantai Teluk Penyu Area 70 dengan mengikutsertakan Pekerja Pertamina RU IV, instansi pemerintah, aparat keamanan, dan masyarakat sekitar.
“Kegiatan Coastal Clean Up tersebut merupakan bentuk awareness yang tinggi terhadap lingkungan sekaligus wujud respons yang cepat dan tanggap terhadap permasalahan lingkungan yang terjadi di masyarakat,” tutup dia.
ABD
sumber : http://ekonomi.metrotvnews.com/read/2015/06/03/401555/ceceran-minyak-teluk-penyu-bukan-milik-pertamina-ru-iv-cilacap
Tidak ada komentar:
Posting Komentar